Mahasiswa KKNT Gel.113 Universitas Hasanuddin Membangun Petani Cerdas Dan Melek Teknologi Efektif
Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Gel. 113 gelar sosialisasi pembuatan alat perangkat hama yellow
sticky Trap (YST), Insektisida alami (Biopesticide garlic) dan alat filter air
di kantor kelurahan Kelurahan Balang Beru, Kecamatan Binamu, Kabupaten
Jeneponto, Kamis (30/01/2025).
Salah
satu mahasiswa KKN-T, Sri Nona mengatakan bahwa tiga komponen yang menjadi
inovasi kami, yaitu pembuatan alat perangkap hama yellow sticky trap (YST),
Insectisida alami Biopesticide Garlic) dan filter air. Dalam penyuluhan
tersebut, para mahasiswa memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang
manfaat dan cara pembuatan alat itu.“Sosialisasi pertama membahas tentang alat
perangkap hama Yellow Sticky Trap (YST) dan cara pembuatannya,” kata Nona. Nona
menjelaskan tentang apa itu YST, manfaat, cara pembuatan, dan cara kerja dari
alat perangkap hama YST kepada masyarakat.
Sementara
itu, Ratna memperkenalkan cara pembuatan insektisida alami dari bawang putih.
Insektisida alami dari bawang putih adalah pestisida alami untuk mengendalikan
berbagai jenis hama tanaman. Bawang putih mengandung Flavonoid: Senyawa yang
berfungsi sebagai anti hama. ”insektisida alami dari bawang putih ini efektif
mengendalikan dan membasmi hama seperti kutu daun, semut, rayap, lalat putih,
siput hingga ulat daun,” ujarnya.
Setelah
itu. Sosialisasi selanjutnya membuat filter air sederhana yang diperagakan oleh
Shafwan. Tujuan dari sosialisasi ini adalah sebagai solusi dari masalah
kurangnya air bersih di lingkungan masyarakat. Filter air ini menggunakan
bahan-bahan yang mudah di dapatkan di kelurahan balang beru dan sekitarnya.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain seperti: botol bekas, kapas, tisu,
kerikil, batu, pasir malang, arang dari tempurung kelapa. "Air hasil dari
filter ini memang tidak sampai seperti air layak minum, tetapi jika digunakan
untuk kegiatan sehari-hari warga, air ini bisa digunakan"ujar Shafwan
POPT
BPTPH Prov. SulSel mengapresiasi inovasi ini, menurutnya hal ini sangat
bermanfaat dan membantu mengurangi penggunaan pestisida. “Kedua inovasi ini
sangat bermanfaat bagi petani. Alat perangkap hama dan insectisida alami dapat
membantu mengurangi penggunaan pestisida. Kami berharap inovasi ini dapat
diterapkan oleh para petani sehingga penggunaan pestisida kimia berkurang di
kalangan masyarakat,” ucapnya.
Kegiatan ini diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran petani akan praktik pertanian berkelanjutan dan
mendorong pemanfaatan teknologi sederhana yang efektif. Berikut bentuk produk
yang dihasilkan kegiatan ini :
Komentar
Posting Komentar